31 C
Yogyakarta
Sabtu, April 20, 2024

Legislator Sebagai Jalan Pengabdian

Subardi, sosok politikus senior di Yogyakarta ini melenggang ke Senayan dua kali. Pertama, sebagai Senator (2004-2009) dan Kedua, sebagai legislator F-NasDem (2019-2024). Saat menjadi senator, ia merupakan salah satu inisiator pembentukan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai legislator, Mbah Bardi begitu ia disapa, duduk di komisi VI hingga saat ini.

Sebelum ke Senayan, Subardi yang berdomisili di Papringan Sleman dikenal aktif di dunia sepak bola. Sejumlah jabatan pernah diembannya, mulai dari Manajer PSS Sleman pada 1992-2004, Ketua Harian PSS Sleman 2000-2005, Bendahara Asosiasi Pengelola Sepakbola Profesional Indonesia 2002-2006, Ketua Bidang Pembinaan PSSI Pusat 2003-2007, Ketua BLAI (Badan Liga Amatir Indonesia) 2007-2009, Ketua Komite Kompetisi PSSI 2007-2011, dan Anggota Eksekutif Komite (EXCO) PSSI 2007-2011.

Gelar Sarjana Hukum diraih di Universitas Wiraswasta Indonesia Jakarta pada tahun 2007 dan Magister Hukum di Universitas Jayabaya Jakarta pada tahun 2009. Beberapa organisasi kepemudaan digelutinya sejak muda, yakni Pengurus AMPI kabupaten Sleman 1987-1997, Ketua KNPI Kec. Depok (1998-1993), Ketua KNPI Kab. Sleman (1993-1997), dan Pengurus KNPI Prov. DIY (1996-2000). Di bidang sosial, Subardi juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Hitayuwana Bidang Kesehatan Masyarakat, Ketua Yayasan Islam Kalimasada, serta Ketua Bidang Pembina Subardi Foundation. Pada tahun 1995, Mbah Bardi mendapat penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden Soeharto.

Legislator Sebagai Jalan Pengabdian

Subardi awalnya bekerja sebagai pegawai Jawatan Gedung Negara Departemen Pekerjaan Umum selama puluhan tahun. Hingga tahun 2002, ia memutuskan pensiun dini. Jiwa kewirausahaan dan kegemarannya berorganisasi membuatnya beralih haluan ke dunia politik. Ia terpilih sebagai Anggota DPD saat pertama kalinya mengikuti Pemilu pada tahun 2004.

Pada Pemilu 2019, ia kembali ke Senayan sebagai Anggota DPR RI. Sejak dilantik pada tanggal 01 Oktober 2019, Subardi duduk di komisi VI hingga saat ini. Subardi memang sejak lama menaruh perhatian pada ekonomi Kerakyatan, pemberdayaan UKM, dan Pemanfaatan Koperasi untuk Perdagangan. Itulah mengapa posisinya tetap ditugaskan di Komisi VI yang bermitra dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha.

Dalam program pembangunan sentra ekonomi, Subardi mendorong program revitalisasi pasar tradisional. Adalah Pasar Munggi di Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul yang akan direvitalisasi senilai Rp3 miliar melalui program kemitraan dengan Kementerian Perdagangan.

Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah juga menjadi perhatian Mbah Bardi. Ia selalu mendorong pelaku UMKM memanfaatkan pasar digital. Digitalisasi UMKM sangat menguntungkan, terutama dari aspek pendanaan dan pemasaran. Ia pernah mengusulkan agar ada regulasi bersama antara Kemenkop UKM, Kemenperin, dan Kemendag untuk mempermudah penjualan produk UMKM di toko modern atau ritel.

Di bidang koperasi ia juga aktif sebagai anggota maupun ketua. Pada tahun 1993 Subardi menjadi perintis Koperasi Sembada di Sleman. Mitra dari koperasi ini antara lain Koperasi Tri Darma yang menjadi wadah pedagang Malioboro. Saat ini Koperasi Tri Darma berkembang baik dengan aset mencapai Rp1 miliar. Bahkan, rumah aspirasinya dipimpin oleh mantan pengurus Koperasi Tri Darma.

Salurkan Program Aspirasi 6,2 M

Selama setahun menjadi wakil rakyat dari Dapil DIY, Subardi menyalurkan program aspirasi senilai 6,2 Miliar. atau Rp 6.246.935.696. Jumlah ini terbagi dalam berbagai program, yakni Pengerasan Jalan (Aspal), Penerangan Jalan Umum (PJU), Pembangunan Balai Dusun, Bantuan Ambulan, Pembangunan rumah ibadah, Bantuan kolam lele, Bantuan tenda dan kursi, Bantuan Bak Pengairan Air Dusun, Bantuan obat-obatan, Bantuan hewan kurban dan Bantuan sembako.

Program aspirasi ini tersebar di 327 dusun se Yogyakarta sepanjang tahun 2019-2020. Selain program aspirasi, Subardi tercatat dua kali menggelar pelatihan dan pendampingan Usaha Kecil Menengah dengan nilai pelatihan sebesar 256 juta tersebar di lima kabupaten/kota. Pelatihan yang bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian ini diikuti ratusan peserta, baik UKM pemula maupun pengembangan usaha mikro. Ia berharap di tahun 2021, program aspirasi akan meningkat dengan fokus untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi. Subardi selalu berprinsip, aktif di dunia politik tidak selamanya soal kepentingan, yang lebih penting dari itu adalah politik untuk kemanusiaan. (NK).

Related Articles

- Advertisement -

Latest Articles