Dewan Pimpinan Wilayah Garnita Malahayati NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memeriahkan hari ulang tahun Garnita ke-13. Perayaan ini dihadiri pengurus DPW dan DPD Garnita Malahayati se-DIY.
Ketua DPW Garnita DIY, Christina Ari Retnaningsih mengatakan, perayaan ulang tahun dilaksanakan serentak se-Indonesia melalui virtual meeting. Dalam sambutannya, ia ingin Garnita terus membawa misi perempuan maju, perempuan gemilang. Ia juga mengingatkan bahwa kader Garnita NasDem DIY harus menjadi teladan bagi masyarakat dan memiliki jiwa kebangsaan yang kuat.
“Untuk membangun peradaban bangsa harus dimulai dari keluarga yang sehat. Kita harus akui peran perempuan sangat strategis untuk mencetak karakter generasi bangsa, dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat dan sosial. Di partai juga merupakan lingkup dalam pembangunan karakter bangsa itu,” kata Christina, Jumat 19/7/2024.
Christina menilai, karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak-anak, dan perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anak. Pemahaman ini menjadi landasan perjuangan Garnita untuk memberdayakan kaum perempuan, seperti kisah Keumalahayati atau Laksamana Malahayati, tokoh pejuang perempuan dari Kesultanan Aceh.
Malahayati memiliki reputasi menterang dalam sejarah maritim Indonesia. Ia dikukuhkan pahlawan pada tahun 2017 dan terlibat dalam sejumlah pertempuran laut dan ekspedisi militer skala besar. Malahayati juga seorang diplomat andal dalam menjalin kerja sama dengan Kerajaan Inggris dan Ottoman (Turki) untuk kepentingan Aceh pada masa itu.
“Sosok Malahayati menjadi inspirasi, bahwa banyak perempuan Indonesia yang berhasil mengangkat derajat bangsa. Garnita terus mendorong perempuan memiliki perananan penting di mana pun, baik di dunia politik, seni, agama, sosial, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya,” tambah Anggota DPRD Provinsi DIY itu.
Dalam perayaan ulang tahun ini, pengurus Garnita NasDem DIY memamerkan keberhasilan program pemberdayaan perempuan. Diantaranya melalui pelatihan dan pembinaan UMKM, pendidikan politik, advokasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan, legalisasi akta kelahiran anak-anak terlantar, pengurusan hak kesehatan dan pendidikan anak, serta program aspirasi di bidang perempuan dan anak. (IS)