Kasus positif Covid-19 di Kota Yogyakarta mulai menurun setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM) darurat hingga PPKM level 4 memberikan dampak positif. Tercatat kasus harian positif Covid-19 sempat menyentuh angka 558 kasus pada 8 Juli 2021 lalu. Di akhir Juli, kasus turun menjadi sekitar 200 kasus per hari, dan terbaru terus turun hingga 82 kasus pada 2 Agustus.
Tren penurunan ini patut disyukuri, meski selama PPKM aktivitas perekonomian melemah. Menurut Ketua DPD NasDem Kota Yogyakarta Sigit Wicaksono, Pemerintah Kota Yogya perlu menambah strategi baru agar sektor ekonomi fundamental tidak lumpuh usai PPKM selama lebih dari sebulan.
“Strateginya perlu disesuaikan agar penurunan ini dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi terutama sektor fundamental, yakni pariwisata. Intinya soal keberpihakan kepada pelaku wisata dan ekonomi kreatif,” jelas Sigit.
Sektor pariwisata di Kota Yogya didominasi oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mengutip data dari Badan Pusat Statistik tahun 2021, lebih dari 66.575 pelaku UMKM tersebar di Kota Yogya. Jumlah ini belum termasuk asosiasi parwisata yang turut merugi selama 16 bulan masa pandemi.
Sigit mendorong agar para pelaku ekonomi itu diperhatikan, meskipun saat ini masih berlaku PPKM. Menurutnya sejauh ini belum ada kebijakan dari Pemerintah Kota maupun Pemerintah Provinsi yang benar-benar ampuh untuk membangkitkan pelaku pariwisata.
“Para pelaku wisata berbeda dengan UMKM pada umumnya. Kalau biasanya UMKM itu butuh pasar dan butuh akses masuk ke pasar, di sini sudah ada pasar. Pelaku wisata harus dibantu agar tidak kolaps. Misalnya dengan pinjaman modal tanpa bunga,” terang Ketua Fraksi DPRD NasDem Kota Yogyakarta itu.
Saat ini dengan penurunan angka positif, Pemerintah Pusat tetap memperpanjang PPKM level 4 sejak 3-9 Agustus 2021 untuk menekan angka positivity rate secara nasional. Sigit berharap seluruh elemen masyarakat mendukung perpanjangan ini, dengan catatan Pemkot Yogya segera menyusun ulang strategi pemulihan ekonomi. (NK).