30.1 C
Yogyakarta
Sabtu, Juli 27, 2024

Pemda Sleman Perlu Siapkan Operasi Pasar Cabai Rawit

Anggota DPRD Sleman dari Fraksi NasDem, Ismi Sutarti mengusulkan Pemerintah Kabupaten Sleman perlu menggelar operasi pasar demi menekan lonjakan harga cabai rawit. Sejak beberapa bulan terakhir, harga cabai rawit cenderung naik sebagai efek cuaca ekstrem yang melanda wilayah Yogyakarta. Berdasarkan pantauan di lapangan, harga cabai rawit masih berkisar Rp 50.000 hingga Rp 53.000/Kg. Legislator dari Dapil 5 Sleman itu berharap ada operasi pasar sebagai satu-satunya solusi menekan kenaikan harga cabai.

“Saya minta segera lakukan operasi pasar. Harga cabai perlu ditekan di kisaran Rp20.000 – Rp25.000/kg agar petani tidak dirugikan dan konsumen juga mendapat harga yang sesuai,” kata Ismi, Rabu (3/3).

Ismi mengakui kenaikan harga cabai dipicu oleh faktor cuaca, sehingga tidak banyak yang bisa dilakukukan petani. Ia mengakui memang sejak pergantian tahun harga cabai tidak normal. “Karena sering hujan, banyak cabai yang rusak dan panenan menjadi turun. Dampaknya harga naik tajam dan saat ini belum normal,” katanya.

Di sisi lain, kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat kenaikan harga cabai rawit di naik bertahap hingga terakumulasi 321 persen selama empat bulan terakhir. “Kenaikan ini dipicu faktor curah hujan yang terus meningkat selama Februari, sehingga tingkat produksi aneka cabai di DIY menjadi berkurang,” kata Miyono selaku Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY melalui keterangan tertulis.

Kenaikan ini turut memicu volatile food (gejolak pangan). Tekanan inflasi kelompok pangan terutama cabai terjadi karena menurunnya pasokan akibat kombinasi masa tanam dan faktor cuaca. Komoditas volatile food yang mengalami inflasi paling tinggi yaitu cabai rawit yakni 10,5% (mtm). (AU).

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles