30.1 C
Yogyakarta
Sabtu, Juli 27, 2024

Babat Alas Bangun Jalan di Pedalaman Gunungkidul

Sejak sepekan terakhir warga RT 03 Dusun Ngembes, Kalurahan Pengkok, Kapanewon Patuk, Gunungkidul bergotong royong membuka akses jalan kampung sepanjang 1,3 kilometer. Mereka berinisiatif membangun jalan baru itu karena selama ini kesulitan beraktivitas. Di kawasan itu memang tak ada akses jalan memadai. Lokasi permukiman warga juga jauh dari jalan raya.

Menurut Kepala Dusun Ngembes Agus Priyanto, atas kesepakatan bersama, warga tergerak untuk “menyulap” lahan tidur menjadi jalan dengan panjang 1,3 kilometer. Kelancaran upaya tersebut juga tak lepas dari bantuan sejumlah pihak sehingga bisa menyewa alat berat jenis excavator.

“Saya apresiasi kesadaran msyarakat untuk mengambil inisiatif membuka akses jalan tanpa menunggu bantuan pemerintah. Warga kompak dan gotong-royong membangun jalan, bahkan ada 17 KK yang rela menghibahkan sebagian tanahnya untuk pembangunan jalan ini,” kata Agus, Sabtu, (19/6).

Cerita warga yang bergotong-royong “babat alas” bangun jalan tak lepas dari peran dari kader NasDem, Poerwadi. Anggota DPRD Gunungkidul itu menggalang dukungan dari beberapa tokoh setempat dan pengusaha untuk membantu swadaya ini. Bersama Kepala Dusun, politisi muda itu mengawal pengerjaan infrastruktur lokal ini, mulai musyawarah warga hingga eksekusinya di lapangan. Ia juga berjanji pembangunan jalan gotong-royong ini akan terus berlanjut.

“Ke depan, kami bersama dukuh dan masyarakat akan terus melanjutkan pembangunan ini. Pihak Kalurahan memang tak bisa mengandalkan dana desa, mengingat cost yang lumayan besar untuk jalan kampung sepanjang 1,3 km. Saya usahakan nanti ditindaklanjuti melalui program aspirasi,” jelasnya.

Saat ini pembukaan jalan sudah rampung dengan bantuan alat berat. Setidaknya, akses keluar masuk warga mulai terbuka. Bagi warga Ngembes yang mayoritas berprofesi petani, mereka memang butuh jalan yang lebih menjangkau ke persawahan untuk mengangkut hasil tani.

“Meski baru sementara, jalan ini mulai bisa dilintasi masyarakat. Saya bersyukur aktivitas ekonomi warga jadi lebih gampang. Angkutan barang maupun mobilitas lainnya sudah bisa keluar-masuk,” tutupnya. (NK).

Poerwadi meninjau salah satu titik lahan yang masih dipenuhi pepohonan.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles