28 C
Yogyakarta
Sabtu, Oktober 12, 2024

Cegah Lonjakan Covid, NasDem Dukung Takbir Keliling Ditiadakan

Pemerintah Provinsi DIY memastikan tahun ini tidak akan ada takbir keliling di malam Idul Fitri. Demikian pula dengan Salat Ied yang diimbau dilakukan di rumah masing-masing, meski masih diizinkan secara terbuka-terbatas. Upaya ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 yang kerap terjadi saat momen liburan.

“Kami dukung tahun ini tidak ada takbir keliling. Memang harus tegas. Secara nasional sudah berlaku larang mudik, jangan sampai di regional jusru lengah dan menyebabkan lonjakan kasus positif,” jelas Widi Sutikno, Anggota DPRD DIY dari Partai NasDem, Jumat (7/5).

Sampai saat ini, tercatat tiga kali masa libur panjang memicu naiknya kasus Covid-19 di bumi Mataram. Mengutip data dari Satgas Covid DIY, Periode pertama terjadi saat libur Tahun Baru Islam pada 20-23 Agustus 2020 dengan peningkatan kasus sebesar 65,31% dan tingkat kematian mingguan sebesar 42,11%.

Periode kedua terjadi pada libur Peringatan Maulid Nabi pada 28 Oktober hingga 1 November 2020 dengan peningkatan kasus mencapai 92,75% dan tingkat kematian mingguan sebesar 108%. Sedangkan periode ketiga terjadi pada masa liburan Natal 2020 dan tahun baru 2021. Saat itu terjadi peningkatan angka positif sebesar 82,40% dan tingkat kematian mingguan sebesar 170%.

“Statistik itu akan mengingatkan kita akan bahaya Covid saat libur panjang tiba. Kita perlu berbasis data agar tidak terjadi gelombang ke empat,” jelas legislator asal Sleman itu.

Takbir keliling kerap memicu kerumunan masyarakat. Banyak diantara mereka yang tumpah ruah di jalanan menyaksikan pawai takbir berhiaskan aneka dekorasi. Begitu pun dengan seniman yang tampil. Biasanya saat di atas mobil pawai, para seniman tampil penuh semangat sehingga dapat mengabaikan protokol kesehatan.

“Siapapun akan senang menyaksikan parade takbir keliling, tetapi saya mohon seluruh masyarakat tidak merayakannya. Lebih baik menyambut hari raya kemenangan dengan tetap di rumah saja,” jelasnya.

Sementara itu terkait larangan mudik, berbagai penjuru Yogyakarta sudah berlaku penyekatan. Aparat gabungan melakukan ini sejak 6 Mei 2021 di 10 akses masuk dan keluar DIY, misalnya Tempel, Prambanan, Wates, Temon, Gunungkidul, Patuk, Simpang Gejayan, Srandakan, Hargodumilah dan Bedoyo. (DN).

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles