26.7 C
Yogyakarta
Sabtu, Mei 4, 2024

Pameran Bonsai Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Sekretaris DPW NasDem DIY, Suharno, hadir dalam pameran Bonsai di Pasar Ekologis Argowijil, desa Gari, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Sabtu (1/5). Ia menyaksikan setiap detail tanaman hias bernilai jutaan rupiah itu dari berbagai koleksi penggemar bonsai se-DIY. Pameran bonsai dinilai mampu mendongkrak ekonomi kreatif, karena nilai transaksinya mencapai puluhan juta rupiah.

“Perputaran ekonomi dari pameran bonsai meliputi transaksi jual beli, terutama penjualan bonsai kontes. Angkanya menyentuh puluhan juta per pohon,” kata Wakil Ketua DPRD Gunungkidul itu.

Selain aspek bisnis, kontes ini sangat dinanti bagi para penggemar bonsai. Banyak peserta yang menunggu pameran ini dengan menyiapka pohon-pohon untuk ikut pameran sejak beberapa bulan yang lalu. Bahkan, di masa pandemi, para pecinta bonsai kini lebih produktif merawat pohonnya.

“Ini luar biasa, bayangkan seorang kolektor bonsai harus menyiapkan pohonnya berbulan-bulan untuk menunggu pameran ini. Di masa pandemi ini, para kolektor justru lebih fokus merawat pohonnya,” terang Suharno yang turut menyaksikan jenis bonsai cemara.

Di pameran ini tersaji berbagai jenis bonsai, seperti santigi, ficus-ficus beringin, sancang, cemara, jeruk kingkit, asam jawa, serut, sisir, dan yang lainnya. Ia meyakini jika pameran bonsai ini terus dipromosikan akan menjadi agro wisata baru di Gunungkidul. Selain karena nilai jualnya, bonsai sendiri adalah benda seni yang unik. Ia pun menjelaskan konsep dalam bonsai yang ditekuni kolektor, yakni tunggak semi dadi aji.

“Bonsai dapat menambah nilai ekonomi dengan mengonsep tunggak semi dadi aji. Tunggak itu kalo sudah semi ternyata akan menjadi aji. Nilainya jutaan bahkan bisa milyaran rupiah. Kalau ini diangkat, tentu menjadi andalan baru di bidang ekonomi kreatif,” jelasnya. (NK).

Related Articles

- Advertisement -

Latest Articles