Anggota DPRD Kabupaten Kulonprogo dari Partai NasDem, Nasib Wardoyo menyebut sebanyak 88 LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) dan Bumdes-Bumkal (Badan Usama Milik Desa – Badan Usaha Milik Kalurahan) dalam kondisi tak sehat. Ia mengacu data dari beberapa kali rapat bersama dinas Koperasi dan UMKM serta rapat-rapat bersama aparatur desa.
“Persoalannya banyak embrio Bumdes yang dulunya adalah LKM kini dalam kondisi tidak sehat. Pembentukannya pun tidak sesuai amanat UU nomor 6/2014 yang diperkuat dengan UU nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja,” ujar Nasib Wardoyo, Selasa (7/4).
Beberapa faktor yang membuat Bumdes-Bumkal tidak sehat karena lemahnya manajerial, lemahnya pengawasan, ataupun tidak adanya bantuan modal. Begitupun dengan aspek unit usaha, yang menurutnya acap kali merugi karena ketidakmampuan manajemen. Misalnya Bumdes bidang pengembangan pariwisata yang kini mati suri.
Ia pun menyarankan agar ada pendataan ulang dan pemetaan masalah. Harapannya badan usaha yang sakit segera mendapat perhatian khusus. “Solusinya perlu identifikasi dan pemetaan agar potensinya berkembang. Bila perlu segera cairkan bantuan modal. Karena itu saya meminta Bupati agar tahun 2021 semua desa sudah punya badan usaha yang produktif,” tuturnya.
Kehadiran Bumdes dapat memantik perekonomian lokal karena Kulonprogo sedang menggarap sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti proyek jalur kereta api bandara dari Stasiun Kendundang-Bandara Internasional Yogyakarta, pembangunan jalan tol, dan KSPN Borobudur.
Ia pun siap mengawal program pembentukan badan usaha, sekaligus menyehatkan yang sudah ada. “Keberadaan badan usaha tentu akan menambah kontribusi pendapatan kalurahan jika proyek strategis nasional itu mulai bergerak,“ pungkasnya. (AU).