31.4 C
Yogyakarta
Sabtu, Juli 27, 2024

Suharno Gandeng Guru Paud se-Playen Bangun Generasi Muda Pancasila

Rentetan peristiwa teror belakangan ini membuat seluruh masyarakat prihatin dan cemas, terlebih pelaku teror di Makassar (28/3) dan Jakarta (1/4) adalah pemuda dengan rentan usia 25-26 tahun. Peristiwa itu menurut Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Suharno merupakan efek lunturnya pemahaman Pancasila di kalangan pemuda.

Suharno menilai aksi ekstrimisme di kalangan pemuda merupakan tanggung jawab seluruh pihak untuk membumikan Pancasila. Pernyataan ini disampaikan Suharno saat mengisi sosialisasi kepada guru-guru Paud (Pendidikan Anak Usia Dini) se-Kapanewon Playen, Gunungkidul. Dalam acara itu, hadir perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul.

“Guru Paud adalah guru bangsa. Dari merekalah jiwa nasionalisme generasi muda dibentuk. Dari merekalah ada harapan generasi muda kita akan tumbuh menjadi generasi yang berkarakter Pancasila,” kata Suharno, Selasa (5/4).

Kepada jajaran guru Paud, Sekretaris DPW NasDem DIY itu memotivasi agar pola doktrinisasi Pancasila bisa dilakukan dengan hal yang sederhana yang mudah diterima anak-anak.

“Mereka guru Paud lebih tahu metodenya. Tetapi saya usulkan membumikan Pancasila itu bisa dengan kegiatan menyenangkan. Misalnya, kebiasaan sehari-hari yang sesuai ajaran agama, budaya, adat-istiadat dan tata krama. Bisa juga dengan cerita-cerita perjuangan para pendahulu kita, atau dengan pentas seni kebangsaan,” jelasnya.

Melalui cara yang menyenangkan dan mudah direkam, anak-anak usia dini akan memahami Pancasila dengan perilaku yang baik. Perilaku inilah yang menurut Suharno menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya pemahaman Pancasila. Dirinya yakin dengan tolak ukur yang sederhana, efektivitas ajaran Pancasila akan tercermin setidaknya dari lingkungan tempat tinggalnya.

“Kalau anak-anak kita bersikap baik dan mampu menilai perilaku benar-salah di lingkungannya, berarti pemahaman Pancasilanya baik. Tetapi bila anak-anak itu cuek melihat perbuatan yang tidak sesuai etika sosial, ini harus diajarkan lagi Pancasilanya. Kepekaan sosial itu menjadi tolak ukurnya” ucap Suharno. (NK).

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles