Legislator Partai NasDem DPRD Kabupaten Sleman, Ismi Sutarti mendesak pihak eksekutif Kabupaten Sleman untuk menjadikan program pembangunan rumah baru layak huni bagi warga kurang mampu sebagai salah satu program strategis mulai tahun depan.
Menurut dia, program rumah layak huni itu pernah digulirkan oleh pemerintah pusat dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Ismi pun mengusulkan kepada Pemkab Sleman agar melanjutkan program RTLH mulai 2022 dengan cara mengalokasikan dana melalui APBD.
“Ini sebagai tindak lanjut program pemerintah pusat tersebut. Saya kira bantuan pusat itu ibarat pancingan yang harus dipikirkan kelanjutannya oleh pemerintah daerah,” tutur tokoh perempuan asal Dusun Jembangan, Tirtoadi, Mlati, Senin (29/3).
Kepada wartawan, Ismi mengemukakan pada tahun 2020 tercatat ada 1.538 RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) mendapat bantuan pendanaan. Sumber dananya berasal dari APBN, APBD, maupun program CSR (corporate social responsibility) perusahaan swasta dan Lembaga sosial lainnya. “Pada saat itu (2020) ada 65 rumah baru yang dibangun dan turut mendapatkan dana stimulan sebesar 35 juta,” tambah Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sleman itu.
Menurutnya program RTLH ditujukan bagi warga berpenghasilan rendah yang rumahnya diisi beberapa kepala keluarga (KK). Banyak diantara mereka yang terpaksa menghuni ‘berdesakan’ lantaran anak-anaknya yang sudah berkeluarga belum mampu berumah tangga sendiri.
“Membangunkan rumah baru yang layak huni justru akan menjadi bukti riil Pemkab Sleman dalam menyejahterakan masyarakatnya. Makanya saya usul program itu harus menjadi program strategis,” tegasnya. (AU).