31.4 C
Yogyakarta
Sabtu, Juli 27, 2024

Pentingnya Identifikasi untuk Pengembangan Pariwisata

Sektor pariwisata di Yogyakarta menjadi tumpuan ekonomi-wisata masyarakat. Sektor ini pulalah yang membuat popularitas seluruh Yogyakarta kian mendunia. Menurut Anggota DPRD DIY dari Partai NasDem Widi Sutikno, apabila pengembangan pariwisata di Yogyakarta semakin baik, para pelancong akan menghasilkan efek akumulasi kesejahteraan bagi masyarakat.

“Para wisatawan tidak sekedar menikmati eksotisme pariwisata di Jogja, mereka seperti membawa efek akumulasi kesejahteraan. Ini perlu pengelolaan yang baik, sinergi, dan berkesinambungan,” ungkap Widi dalam rapat evaluasi panitia khusus rencana induk pengembangan pariwisata Yogyakarta tahun 2021-2025, di Wisma PU Kaliurang Barat, Hargobinangon, Pakem, Sleman, Senin (22/3).

Dalam rapat yang dilaksanakan oleh Komisi B DPRD DIY itu, turut hadir para pemangku kebijakan pengelola pariwisata. Diantaranya Dinas Pariwisata, Taman Nasional Merapi, PT. AMI (BUMD), tokoh masyarakat, pemilik hotel, dan pelaku pariwisata lainnya. “Hasil rapat akan diidentifikasi dalam forum-forum kedewanan, khususnya soal pengembangan pariwisata di Yogyakarta,” tambahnya.

Terkait lokasi yang memilih di Kaliurang, Widi memiliki catatan khusus. Menurutnya, kawasan wisata pegunungan paling populer di Yogyakarta itu perlu diperhatikan karena terjadi penurunan kunjungan akibat status siaga Gunung Merapi. Ia menyarankan perlunya konsep baru dalam manajemen Kaliurang agar Gunung Merapi tidak dipersepsikan sebagai wisata yang menakutkan. Lebih dari itu, Merapi memiliki sisi sejarah dan budaya yang dapat dinikmati sebagai wisata edukasi.

“Gunung Merapi sebagai basis wisata utama di Kaliurang jangan dianggap momok. Jangan takut, semua ada perhitungannya sampai di mana lelehan lava itu. Banyak sejarah dan budaya di sana. Bahkan lelehan lava itu pun bisa dikemas sebagai eksotisme alam, mestinya itu dinikmati sebagai pengetahuan,” ungkap Widi. (RZ).

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles