Pemahaman demokrasi bagi kalangan pelajar sangat penting dalam menyongsong perbaikan kualitas demokrasi di masa mendatang. Kaum pelajar secara demografi merupakan segmen pemilih pemula, yang karakternya berubah-ubah dan mudah dipengaruhi. Maka, diperlukan pembekalan khusus tentang demokrasi bagi para pelajar. Itulah poin penting yang disampaikan Ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, Dwi Candra Putra usai menjadi pemateri dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Kelas Demokrasi untuk siswa SMP di Kota Yogyakarta, baru-baru ini.
“Sebagai segmentasi politik, pemilih pemula perlu dibekali pemahaman berdemokrasi agar tidak ada selebrasi yang berlebihan. Mereka akan gagap jika tidak ada edukasi yang masif dan terstruktur. Maka inilah tanggung jawab kita untuk mengawalnya,” kata Candra, Senin (22/3).
Politikus NasDem itu menekankan pentingnya melek politik (political literacy) bagi kalangan milenial. Pasalnya, mereka memiliki selera tersendiri dalam sebuah kontestasi politik. Saat ini, tepat tiga tahun menjelang tahun politik akbar 2024, momentum untuk membekali kelas demokrasi bagi pelajar sangatlah tepat.
“Momentumnya tepat agar cara berdemokrasi adik-adik kita sesuai dengan koridor konstitusi. Apalagi, pada tahun 2024 mereka akan disodorkan enam kertas suara,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu hadir pula Komisioner KPU Kota Yogyakarta dan Duta Museum DIY. Acara yang digelar secara daring tersebut diikuti oleh beberapa sekolah antara lain, SMPN 9, SMP Muhammadiyah 7, SMPN 13, SMPN 16, SMP Stella Duce 2 Suryodiningratan, SMPN 15, SMP Muhammadiyah 2 dan SMP Pangudiluhur.
Melalui Kelas Demokrasi, siswa-siswi akan menyadari pentingnya menggunakan hak pilih dalam Pemilu. Dari kesadaran itulah Candra optimis, political literacy sejak dini akan membuat Pemilu 2024 menjadi momentum pembaharuan pemerintahan berbasis gagasan.
“Saya yakin legitimasi dari mereka akan membuat Pemilu nanti berbeda. Di tangan merekalah fungsi Pemilu akan efektif sebagai pembentukan pemerintahan berbasis gagasan,” ungkap Candra. (NK).