Pagelaran Kongres Aksara Jawa (KAJ) I tanggal 22-26 Maret di Hotel Grand Mercure, Sleman, Yogyakarta menjadi angin segar bagi perkembangan literasi dan budaya Jawa di Yogyakarta. Agenda yang digelar oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) D.I. Yogyakarta itu membahas penggunaan aksara Jawa hingga level teknis, termasuk penggunaan kanal digital yang kini lekat dengan keseharian masyarakat.
Politisi NasDem Sigit Wicaksono menyambut baik penyelenggaraan ini. Baginya, pelestarian aksara Jawa ke dalam format digital akan memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya, terutama bagi kalangan milenial. Menurut Sigit, saat ini banyak generasi muda yang tidak mengerti warisan budaya seperti aksara Jawa. Mereka pun enggan mempelajarinya karena dianggap sulit
“Tentu apresiasi, ini kan upaya membangkitkan lagi penggunaan aksara Jawa yang kian jarang dan dianggap sulit. Dengan format digital ini semua segmen masyarakat akan merasakan manfaatnya, termasuk kaum milenial,” tutur Anggota DPRD Kota Yogyakarta itu, Selasa (23/03).
Ketua DPD NasDem Kota Yogyakarta itu mengusulkan agar digitalisasi aksara jawa dapat digunakan di berbagai platform media, termasuk media sosial. Menurutnya, langkah ini akan membuat literasi jawa lebih populer sebagai warisan budaya, bahkan hingga ke mancanegara.
“Saya mengusulkan agar ada integrasi aksara Jawa ke dalam platform digital. Kalau ini berhasil, warisan budaya kita akan dikenal hingga ke mancanegara,” jelasnya.
Kongres Aksara Jawa I dilaksanakan secara daring dan luring. Dalam penyelenggarannya juga melibatkan pemangku kepentingan, seperti akademisi, praktisi, budayawan, dan masyarakat umum. (AS).