Pemerintah Kota Yogyakarta dan kalangan pelaku wisata menggelar ajang promosi wisata pada akhir Maret 2021. Salah satunya adalah Jogjavaganza 2021. Acara ini digelar di salah satu hotel di Kawasan Malioboro Yogyakarta pada tanggal 23 – 25 Maret sebagai wadah kerja sama dengan sesama pebisnis wisata dari pulau Jawa maupun luar Jawa.
Ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, Dwi Candra Putra menilai penting acara ini untuk mengundang lebih banyak wisatawan yang masuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia juga mengingatkan seluruh rangkaian acara tetap sesuai protokol kesehatan.
“Mendukung bangkitnya industri pariwisata, namun tetap mengutamakan protokol kesehatan ketat sesuai Peraturan Walikota No 51 Tahun 2020 tentang standar Protokol Kesehatan,” kata Politikus NasDem itu, Selasa (23/3).
Kegiatan Jogjavaganza melibatkan banyak pembeli yang sebagian besar adalah pelaku usaha jasa pariwisata dari Jawa. Pembeli dan penjual adalah sebutan untuk peserta dalam industri pariwisata. Melalui forum itu, diharapkan ada transaksi signifikan antara penjual dan pembeli yang sama-sama pebisnis pariwisata. Banyak diantara peserta berasal dari Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Bali.
“Idenya bagus, Jogjavaganza menjadi forum antar pelaku dan pebisnis wisata. Tujuannya agar industri ini bangkit lagi,” tambah Candra.
Ketua Jogjavaganza 2021, Edwin Ismedi Himna mengatakan, kegiatan ini akan diisi langsung dengan kegiatan utama, yakni pertemuan antar pelaku wisata. Selanjutnya di hari terakhir akan ada gowes bersama, bersepeda mengunjungi empat kampung wisata di Kota Yogyakarta. “Gowes sepeda menyusuri Cokrodiningratan, Prenggan, Kraton dan Tahunan,” katanya.
Para peserta pelaku wisata terdiri dari perhotelan, pusat oleh-oleh, pengelola destinasi wisata, forum kampung wisata, dan biro perjalanan. Ia berharap, ke depan wisatawan kembali banyak yang berdatangan dan setidaknya menginap di Yogyakarta. (AU).