Peningkatan omset untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) butuh strategi khusus, utamanya bagi UKM jenis kuliner yang banyak terdapat di kota Jogja. Satu-satunya strategi ini dengan cara digitalisasi UKM, baik di bidang pemasaran maupun bidang penjualan. Hal ini dijelaskan oleh Anggota DPRD Kota Yogyakarta dari Partai NasDem, Oleg Yohan saat menyapa masyarakat dan pelaku UKM di kantor Dewan Kerajinan Nasional Kota Yogyakarta (Dekranas) di Jl. Taman Siswa, Wirogunan, Selasa (9/3).
“Sebanyak 35% Atau 7.700 UKM di Kota Yogyakarta didominasi oleh pelaku UKM Kuliner. Ini menjadi perhatian saya karena belum semuanya memanfaatkan pasar digital,” kata Wakil Ketua Komisi B itu.
Digitalisasi UKM bertujuan agar produk-produk kuliner masuk ke sektor preference (pilihan) masyarakat yang kini hampir sepenuhnya bergantung ke layanan digital. Inilah solusi bagi pelaku UKM untuk bertahan sekaligus dapat memulihkan ekonomi Kota Yogyakarta yang berbasis kerakyatan.
Sekretaris DPD NasDem Kota Yogyakarta itu merinci ada enam strategi peningkatan omset UKM melalui pasar digital, yakni; Memperbanyak pelanggan, meningkatkan kualitas produk, mendorong keterlibatan pelanggan, memperluas jangkauan pasar, membangun identitas brand, dan menyesuaikan trend pasar.
“Enam strategi itu merupakan kunci agar pelaku UKM adaptif dengan perkembangan pasar digital, termasuk memanfaatkan marketplace,” terangnya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan omset UKM, wakil rakyat dari Dapil 3 itu memiliki program yang dinamakan ‘Program Gandeng Gendong.’ Ini mencakup realisasi anggaran pelatihan, kemudahan perizinan, mendukung penumbuhan sentra-sentra UKM Kuliner, perbaikan produksi dan pemasaran serta pembinaan UKM.
“Program Gandeng Gendong sifatnya komprehensif dan berkelanjutan mulai dari bantuan, pelatihan, perizinan, penumbuhan sentra UKM hingga pemasarannya. Harapan saya ekonomi kerakyatan ini semakin kuat,” pungkasnya.