Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DIY menggelar rapat pleno sebelum pelaksanaan Rapat Kerja Nasional atau Rakernas pada 15-17 Juni 2022 di Jakarta. Agenda pra-Rakernas itu digelar dalam rangka menyiapkan usulan calon presiden yang akan dibawa ke Rakernas.
“Di DIY kami diberi tugas dari Partai untuk menjaring capres. Maka kita datangkan seluruh komponen di partai, baik fungsional dan struktural. Kita mintakan pendapatnya,” kata ketua DPW Partai NasDem DIY, Subardi, di Hotel Merapi Merbabu, Depok, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (29/5/2022).
DPW NasDem DIY akan mengusulkan tiga hingga lima nama sebagai bakal calon presiden dari wilayah DI Yogyakarta. Usulan ini berasal dari lima DPD (Dewan Pimpinan Daerah), atau struktur kepengurusan di tingkat kabupaten kota. Dalam rapat pra-Rakernas ini, forum kemudian menyepakati secara resmi nama-nama usulan tersebut.
Kendati demikian, Subardi mengaku belum bisa membeberkan nama-nama capres usulannya. Sebab hal itu menjadi mekanisme organisasi agar usulan resmi tiap DPW dibacakan secara terbuka pada acara Rakernas nanti.
“Tanggal 15-17 kita sampaikan secara terbuka di Jakarta,” ujarnya.
Politisi yang akrab disapa Mbah Bardi itu menjelaskan, calon presiden usulan DPW NasDem DIY mempertimbangkan hasil survei yang pernah digelar pada akhir 2021 lalu. Survei tersebut berdasarkan faktor elektabilitas, integritas, dan kapabilitas. Responden dari survei internal tersebut juga merata di lima kabupaten/kota di DIY.
Dari sekian pertimbangan, yang paling utama menurut Subardi adalah calon presiden yang diusulkannya mampu mendongkrak elektabilitas partai. Faktor ini akan membuat perolehan suara NasDem, khususnya di Yogyakarta, tidak sepenuhnya bergantung pada figur tokoh, melainkan platform gerakan Partai.
“Kita dua kali mengikuti pemilu dan suara terbesar karena suara tokoh. Popularitas partai kita sebagai partai baru masih rendah. Pemilu 2024 kita ingin sejajar dengan partai lain. Kita ingin masyarakat tahu bahwa NasDem memang berjuang untuk negeri. Yang dikedepankan bukan kepentingan tokoh, melainkan kepentingan bangsa,” terangnya.
Anggota DPR RI itu juga menjelaskan, kriteria penting lainnya agar calon presiden memiliki kemampuan menyatukan antar-elemen bangsa. Diakui, saat ini masih banyak kelompok masyarakat yang saling bertentangan karena perbedaan sikap politik.
“Salah satu poin dari ketua umum Surya Paloh yakni sosok yang mampu menyatukan kelompok-kelompok. Karena kalau ini berhasil, pemerintahan ke depan akan menjadi kuat,” tutupnya. (NK).