31.4 C
Yogyakarta
Sabtu, Juli 27, 2024

Pompa Rusak, Petani Garam Gunungkidul Berhenti Produksi

Petani garam di Pantai Sepanjang dan Dadapayam, Kabupaten Gunungkidul DIY terpaksa berhenti produksi karena pompa yang selama ini mereka gunakan untuk menaikkan air laut rusak. Ketua Kelompok Petani Garam Dadap Makmur, Pantai Sepanjang, Desa Dadapayam, Triyono mengatakan, mereka sudah berhenti produksi sejak setahun lalu. “Sejak mesin pompa rusak,” kata Triyono Selasa (16/3).

Menurut dia setelah kerusakan mesin pompa, kerusakan juga merembet ke kelengkapan produksi lainnya seperti terpal dan plastik pelindung petak yang digunakan untuk menyemai garam. Adanya kerusakan ini, ujarnya, kelompok tani sudah melapor ke Dinas Kelautan dan Perikanan, namun hingga saat ini tidak ada penanganan. Ia mengakui pada akhir-akhir ini ada petani yang berusaha untuk membuat garam, namun hasilnya tetap saja tidak maksimal karena berbagai kondisi yang menyebabkan tidak dapat berproduksi dengan baik.

Triyono mengemukakan, sebelum berhenti produksi, para petani garam ini dapat berproduksi dan meghasilkan sekurangnya 8 kuintal per bulan dengan harga rata-rata Rp3000 per kilongram atau sekitar Rp300.000 per kuintal. “Kami saat itu juga berharap bisa memperoleh harga yang lebih baik,” katanya.

Winarto, petani garam Pantau Sepanjang menambahkan, kelompok petani garam Pantai Sepanjang juga sudah berhenti produksi. “Yak arena kondisi,” karanya. Ia mengemukakan untuk kembali berproduksi, harus memperbaiki berbagai sarana dan prasarana produksi.

Sementara menurut Anggota DPRD Gunungkidul dari Fraksi NasDem, Ismail Ishom berujar bahwa kerusakan ini akan ditindaklanjuti dengan observasi lapangan. NasDem yang memiliki 9 kursi di DPRD Gunungkidul optimis permasalahan ini bisa diatasi dengan koordinasi lintas sektor. “Perlu segera terjun ke lapangan. Observasi semacam ini dapat menghasilkan solusi yang cepat dan konkrit,” kata Ketua Fraksi NasDem DPRD Gunungkidul itu. (AU).

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles