31.4 C
Yogyakarta
Sabtu, Juli 27, 2024

Kisah Wagini yang Lumpuh, Subardi Beri Bantuan Hingga Bangun Infrastruktur

Masih ingat kisah Wagini? Pada Februari 2022 jagat maya diramaikan dengan kisah Wagini (40 tahun), seorang wanita di Banyuroto Kulonprogo menderita lumpuh dan hidup memprihatinkan. Wagini harus dibantu oleh sang anak, Wahid (8 tahun) yang menjadi kaki tangannya. Mereka hidup sebatangkara. Wahid terpaksa jarang bersekolah karena merawat sang Ibu, mulai dari mencari kayu bakar, memasak, hingga ikut menjual kelapa.

Bakti Wahid kepada sang ibu sungguh membuat Anggota DPR RI Subardi kagum. Ia datang menjenguk Wagini ke rumahnya sekaligus membantu perawatan seluruhnya, mulai dari RSUD Nyi Ageng Serang, Sentolo, Kulonprogo, hingga dirujuk ke RSUP Sardjito di Sleman. Wagini menderita stroke dan penyempitan saraf. Kini kondisinya semakin baik dan mulai bisa beraktivitas.

Subardi kemudian berkunjung kembali pada Minggu (19/11/2023). Namun ia tidak sekedar menjenguk perkembangan Wagini. Ketua DPW NasDem DIY itu meninjau pembangunan jalan di lingkungan Wagini, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulonprogo.

“Alhamdulillah, selama setahun pengobatan sekarang bu Wagini sudah beraktivitas normal. Tadi juga ketemu Wahid anaknya. Nah saya datang lagi untuk meninjau pembangunan jalan. Ini aspirasi warga yang saat itu disampaikan ke saya, sekarang saya realisasikan,” kata Subardi didampingi masyarakat, lurah, dan para dukuh.

Subardi bercerita saat ia berkunjung melihat kondisi Wagini setahun yang lalu. Saat itu ia merasakan suasana kebersamaan warga kepada Wagini. Warga memberi dorongan agar Wagini bersedia dibawa ke Rumah Sakit dan menjalani kontrol secara berkala.

Saat itu pula Subardi merasa akses keluar masuk Ambulan menuju lingkungan Wagini tidak memadai. Jalannya rusak dan berbatu. Warga pun menyampaikan harapannya agar Subardi membantu pembangunan jalan di kaki perbukitan Menoreh ini.

“Saya ingat betul saat itu bawa ambulan susah. Bu Wagini harus dibopong jauh. Lewat Banyuroto ini, saya jadi tahu kalau ternyata di DIY masih ada daerah yang kondisinya seperti ini,” jelas Mbah Bardi.

Subardi bersyukur kini bisa merealisasikan aspirasi masyarakat dengan pembangunan cor blok di 8 padukuhan di Banyuroto. Masyarakat sangat antusias sejak awal pembangunan ini dengan bergotong royong membantu pembangunan.

Hasilnya pun terlihat. Kini, jalan beton yang mulus membentang luas. Mobilitas masyarakat semakin mudah. Mbah Bardi berharap bantuan ini akan menunjang kehidupan ekonomi masyarakat Banyuroto.

“Mereka perlu dibantu agar ekonominya tumbuh. Saya ingin kiprah sebagai anggota dewan terus memberikan manfaat bagi masyarakat. Sekarang jalan sudah mulus, kendaraan barang sudah bisa masuk kesini,” terangnya.

Di kesempatan ini, Subardi turut menyerahkan bantuan kompor gas kepada Wagini. Adapun Wahid, sang anak, hadir dalam Senam dan Jalan Sehat Bersama Mbah Bardi di Lapangan Sambiroto, Banyuroto.

“Nanti saya pakai buat masak di rumah sama Ibu,” senyum Wahid, pelajar kelas 4 SD Negeri Sambiroto ini. (NK)

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles