Anggota DPRD Gunungkidul Heri Purwanto menggelar sosialisasi Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Kekerasan. Sosialisasi ini bertempat di Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, Gunungkidul. Dalam sambutannya Heri mengatakan seharusnya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak ada, atau relatif kecil.
“Jaminan hukum itu seharusnya melindungi sepenuhnya para perempuan dan anak, baik dari kekerasan seksual, kekerasan fisik atau eksploitasi sebagai sosok yang lemah. Idealnya tidak ada lagi kasus kekerasan itu,” kata Wakil Ketua Fraksi NasDem DPRD Gunungkidul itu, Senin (12/4).
Menurut Heri, sosialisasi Perda memang perlu digalakkan agar menciptakan ruang aman dan nyaman untuk kaum perempuan. Tanpa sosialisasi, ia khawatir angka kekerasan terhadap perempuan dan anak akan meningkat.
“Sosialisasi tak perlu menunggu ada kasus besar yang menggemparkan publik. Mulai dari sekarang dan selamanya, kita kampanyekan stop kekerasan perempuan dan anak,” tegasnya.
Untuk mendukung efektivitas kampanye, Heri menggandeng Pemerintah Desa. Keberadaan aparatur desa, yang setiap hari berinteraksi dengan masyarakat akan menciptakan pemahaman sosial, bahwa dalam ruang publik tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apapun.
“Demi efektivitas Perda, saya gandeng Pemerintah Desa. Itu sudah benar, karena merekalah representasi lembaga pemerintah di tingkat yang paling bawah,” imbuhnya.
Saat ini, Fraksi NasDem selalu komitmen untuk mengawal pencegahan maupun penindakan kasus kekerasan berbasis gender ini. Harapannya agar masyarakat tahu bahwa diskriminasi dan kekerasan tidak diperbolehkan. Ini sekaligus menjadi langkah mengawal program pemerintah agar tidak ada yang bias gender. Demikian halnya dengan ruang-ruang sosial dan di lingkungan profesi agar menyediakan wadah konsultasi bila ada temuan korban diskriminasi gender.
“Sebab di ruang publik, kita setara,” tukasnya. (DN).
