Gunung Merapi mengeluarkan 14 kali guguran lava yang meluncur hingga 800 meter dari puncak dari pukul 18.00 hari Sabtu (20/3) hinga pukul 06.00 WIB hari Minggu (21/3). Sedangkan selama 12 jam sebelumnya, dari pukul 06.00 – 18.00 WIB hari Sabtu, tidak teramati adanya lava pijar.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Heru Suparwaka menjelaskan, asap kawah juga teramati keluar dari puncak Gunung Merapi setinggi 50 meter, berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal. Asap kawah ini teramati pula sejak hari Sabtu pukul 06.00 WIB.
Dalam 12 jam dari pukul 18.00 hingga 06.00 ini, tambah Heru, seismogram mencatat kegempaan guguran sebanyak 58 kali dengan amplitudo maksimal 25 milimeter dan durasi maksimal 98 detik. “Fase banyak atau kegempaan hybrid terjadi sebanyak dua kali dengan amplitudo maksimal 6 milimeter dan durasi maksilam 8 detik,” katanya.
Ia menambahkan 3 kali guguran lava teramati pada periode pengamatan pukul 06.00 – 18.00 WIB hari Sabtu dengan jarak luncur 800 meter dan mengarah ke barat daya. Namun demikian pada periode ini tercatat 59 kali kegempaan guguran dengan amplitudo maksimal 41 milimeter dan durasi maksimal 101 detik dan 1 kali kegempaan tektonik jauh dengan amplitudo 4 milimeter serta durasi 185 detik. (AU)
